Hi, dalam postingan kali ini saya mencoba menjawab pertanyaan dari teman-teman mengenai kuliah dan beasiswa LPDP melalui facebook dan instagram. Mohon maaf pertanyaan dalam Bahasa Inggris saya jawab pakai Bahasa Indonesia ya. Biar maksud hati ini lebih tersampaikan dan biar cepat ngetiknya, hehe.
"Could u give some advices in order to make good motivation letter, study plan, and self introduction?? And also the process of translating the documents such as identification card, birth certificate?? I dont know these documents are required for LPDP but if u have an experience, it will be nice to share... thank you ^^"
Dalam membuat motivation letter ketika bisa menjelaskan alasan kita memilih jurusan dan kampus tersebut, kenapa kita layak untuk di terima serta kontribusi apa yang nanti akan kita berikan kepada karir dan Negara kita setelah lulus studi. Disini kita juga bisa menjelaskan kenapa menurut kita jurusan di kampus tersebut lebih bagus dibanding jurusan yang sama di kampus-kampus lain. Kemudian, beberapa kampus biasanya akan menyediakan pertanyaan yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk membuat motivation letter ini, jadi tinggal di ikuti saja. Ini adalah saat yang tepat untuk mencuri hati tim seleksi J
Untuk pendafatran LPDP semua berkasnya dalam Bahasa Indonesia kecuali sertifikat IELTS atau TOEFL yang dari awal memang sudah didapatkan dalam Bahasa Inggris. Namun untuk mendafatr ke universitas kita perlu menterjemahkan beberapa berkas seperti ijazah dan traskrip nilai (bisa dilakukan di kampus saat S1) dan dokumen seperti akte kelahiran serta kartu keluarga bisa dilakukan di penerjemah tersumpah yang ada di kota terdekat.
"Did you have teaching experiences or something else that you can choose TESOL as your master? If not, how could we?"
Pengalaman menjajar saya masih sekiprit banget, hehe. Waktu kuliah saya pernah mengajar di Balai Bahasa UNP (English for Kids) selama kurang lebih 3 bulan, mengajar Bahasa Inggris untuk staff sebuah hotel di Padang (juga 3bulan), dan selebihnya mengajar/training debate di beberapa sekolah. Terakhir sebelum berangkat saya mengajar beberapa bulan di Bukittingi.
Di program saya, bagi yang belum memiliki pengalaman mengajarn atau bagi yang pengalamannya masih dibawah 2 tahun bisa mendaftar pada program M.A TESOL Studies, sedangkan yang pengalaman mengajarnya diatas 2 tahun bisa mendaftar di program M.A TESOL. Masing-masing kampus memiliki ketentuan yang berbeda mengenai pengalaman mengajar ini. Ada yang mensyaratkan pengalaman mengajar namun banyak juga yang tidak sama sekali.
"What's your step to choose Leeds as your destination univ? What kind of consideration did you take? such World Ranking Univ survey or other prestigious surveys?"
Cara yang dulu saya gunakan adalah dengan mengetik keyword “Master of TESOL in England” di Google maka akan keluar beberapa pilihan kampus mana saja di Inggris yang memiliki jurusan tersebut. Kemudian, ada beberapa faktor lain yang bisa dipertimbangkan dalam memilih jurusan, diantaranya:
a. Rangking Universitas
Ini sebenarnya bukan syarat mutlak tetapi layak untuk dipertimbangkan. Namun jangan terpaku dengan rangking universitas secara keseluruhan. Masin-masing universitas biasanya punya spesifikasi masing-masing. Misal, TU Delf di Belanda terkenal dengan jurusan tekniknya. Imperial College London di Inggris terkenal dengan bidang sciencenya. Harvard University di USA terkenal dengan sekolah pemerintahannya. Intinya jangan terlena dengan nama besar kampus. Maka dari itu disarankan untuk melihat rangking berdasarakan jurusan. Beberapa situs yang bias digunakan untuk melihatnya adalah World University Ranking by Subject dan THE by subject. Bagi teman-teman yang ingin kuliah dengan funding dari LPDP, daftar universitas yang masuk dalam list LPDP juga bias dilihat di sini. Lalu bolehkah memilih universitas yang tidak ada didalam list LPDP? Boleh. Asalkan kita punya alasan yang jelas kenapa ingin kuliah di kampus tersebut.
b. Modules dan Dosen
Selain rangking universitas, modules (mata kuliah) yang ditawarakan juga bisa menjadi bahan pertimbangan. Dari website jurusan, biasanya kita bisa melihat apa saja yang akan kita pelajari selama kuliah nanti. Nah, coba dilihat kira-kira “sreg” tidak? Atau jika ragu memlih diantara beberapa univ dengan jurusan yg sama, coba di bandingkan kira-kira univ mana yg modules-nya yang kita liat rasanya “gw banget!”. Behitupun dengan dosen, deskrpisi dosen bisa dilihat langsung di website jurusan, kita bisa lihat interest dosen tersebut apa, buku dan jurnal yg sudah ditulis apa saja. Atau misal waktu kuliah S1 dulu ada tidak penulis yg kita suka banget terus bisa lihat deh beliau ngajar di univ mana.
c. Negara dan Kota
Disini saya akan sedikit cerita kenapa saya memilih Inggris sebagai Negara tujuan dan Leeds sebagai kotanya. Karena menurut saya Inggris adalah salah satu negara yang sangat ramah terhadap muslim, tingkat toleransi masyarakatnya tinggi, negaranyanya nyaman, budayanya masih sangat kuat dan yang tak kalah penting adalah masa studi master disini hanya satu tahun jadi kuliahnya bisa cepat selesai.
"What's your best suggestion for LPDP selection, from early process like documentation selection, Essay, interview ,LGD session and so forth?"
Dalam mendataftar LPDP usahakan semua berkas lengkap dan persiapkan dari jauh-jauh hari karena menulis essay dan meminta surat rekomendasi bisanya akan memakan cukup banyak waktu. Mintalah surat rekomendasi kepada dosen atau atasan di tempat kerja yang benar-benar tahu kita sehingga surat rekomendasinya bisa mendeskripsikan kita dengan tepat. Pihak yang memberikan surat rekomendasi tidak harus selalu professor, petinggi institusi atau dosen tamatan luar negeri. Mintalah rekomendasi kepada orang-orang terdekat seperti dosen pembimbing atau Pembina organisasi yang kita ikuti. Asalkan beliau dirasa bisa “mempromosikan” kelebihan dan potensi kita maka mintalah rekomendasi kepada beliau.
Untuk wawancara, persiapkan berbagai pertanyaan yang mungkin ditanyakan dan kalau bisa latihan dengan teman. Cari tahu segala informasi yang berkaitan dengan jurusan dan kampus tujuan, kota dan Negara tujuan se lengkap-lengkapnya. Ini adalah untuk membuktikan bahwa kita benar-benar siap untuk kuliah dan bukan sekedar coba-coba. Wawancara adalah salah satu proses paling krusial dalam beasiswa ini. Saat bertemu pewawancara beri salam dan perlihatakan bahwa kita “exited” dengan wawancara tersebut. Inilah saat yang tepat untuk bicara dari hati ke hati dengan pewawancara. Jawab semua pertanyaan dengan tenang, percaya diri namun tidak sombong. Jika saat wawancara berakhir dan kita merasa masih ada sesuatu yang belum tersamapaikan, mintalah tambahan waktu untuk bicara. Good luck!
"Apa preparation sebelum ikutan IELTS test?"
Persiapan IELTS bisa dilakukan dengan mengukiti kursus atau membuat kelompok belajar dengan teman. Bahan-bahan bisa di download dari internet lalu di print. Salah satu buku yang sering digunakan dalam persiapan ini adalah buku series IELTS dari Cambridge. Bukunya bisa di download di IELTS Cambridge. Ada juga beberapa situs online yang bisa dipakai untuk latihan IELTS seperti ieltsjuice, ielts-exam, ieltsessentials dan situs lainnya yang bisa ditemukan dengan mengetik keyword “ielts practice” di Mbah Google.
Sekarang teman-teman juga bisa melakukan persiapan IELTS dan TOEFL di blajar.id. Ini adalah platform belajar yang saya dan beberapa teman buat untuk membantu para scholarship hunter untuk meraih impiannya. Proses belajar face to face, bisa per group (5 orang) atau private. Yang menarik adalah... harganya sangat terjangkau. Cek aja dulu IG nya kakaaa hehehe. Atau kalau mau langsung daftar bisa ke link ini ya bit.ly/intensiveclass (promosi lapak hihi).
Kelas blajar.id :) |
"Apakah org yg gk terlalu aktif di kampus bisa dpt beasiswa ke luar kk?"
InsyaAllah semua orang punya kesempatan yang sama untuk dapat besiswa ke luar negeri. Namun kalau masih ada kesempatan untuk bisa terlibat di kegiatan kampus, disaranakn untuk ikut karena hal tersebut nantinya juga akan sangat menolong kita dalam proses aplikasi dan akan sangat banyak manfaatnya. Namun kalau memang sudah tidak ada lagi kesempatan, coba cari celah lain kira-kira apa yang bisa dijadikan nilai jual lebih dari kita saat mendaftar nanti. Bismillah aja, saat Allah bilang “kun fayakun” maka tidak ada yang bisa menolak. Optimis ya! J
"Gimana waktu writting essay on the spot dan group leaderless?"
Waktu zaman saya dulu belum ada essay writtingnya jadi saya tidak tahu persis bentuknya dan penilainnya seperti apa. Namun menurut informasi yang saya dengar, tahapan ini akan meminta para pelamar untuk mengemukakan pendapat mereka tentang isu terkini dalam sebuah tulisan. Mungkin bisa dipersiapkan dengan membaca koran atau menonton berita agar kita tahu apa yang saat itu sedang hangat dibicarakan.
Untuk LGD pun begitu, rajin-rajinlah membaca dan mendengar berita. Saat kelompok LGD dibagi nanti, usahakan untuk berkumpul dan berkenalan terlebih dahulu sebelum sesi diskusi dimulai agar saat diskusi berjalan susasananya tidak teralalu tegang dan masing-masing orang tahu apa yang harus mereka lakukan. Disini bisa disepakati siapa yanga akan menjadi mediator dan juru tulis. Hal yang paling di prioritaskan dalam sesi ini adalah manner, bukan matter. Jadi jangan khawatir jika ternyata nanti topic yang didapat tidak kita kuasai, cobalah tetap tenang dan sampaikan pendapat dengan baik sserta santun. Sebaliknya, jika kita sangat menguasai topic yang dibahas, jangan sampai mendominasi diskusi. Ingat, ini adalah Leaderless Group Discussion dan yang menilai sesi ini adalah psikolog. Usahakan semua anggota LGD memiliki kesempatan yang sama untuk mengemukakan pendapatnya.
Mengemukakan pendapat bisa dimulai dengan, “Terimakasih atas kesempatannya, menurut saya ……….… bagaimana menurut yang lain?”
Atau jika kita tidak setuju dengan pendapat seseorang bisa disampaiakan dengan “Apa yang disampaiakan sebelumnya sangat menarik, namun sepertinya kurang relevan dengan apa yg kita bahas saat ini. Bagaimana jika seperti ini (kemukakan pendapat kita)?”
Usahakan kita berkontribusi dalam menajaga flow diskusi tetap berjalan dan tetap bersikap santun selama diskusi, meski dalam keadaaan tidak sependapat sekalipun.
"Is there any possibilities for me as an English student to continue my master degree at Economic fields?"
Bisa saja asalakan saat mendaftar kampus dan beasiswanya kita bisa menjelaskan dengan baik alasan “nyebrang” jurusan tersebut, misal karena tuntutan pekerjaan. Bisa juga dengan menjelaskan ketertarikan kita terhadap jurusan baru tersebut dan apa kontribusi yang bisa kita lakukan dengan ilmu yang didapat dari jurusan baru itu nantinya. Gak ada yg gak mungkin, semangat!
"The living cost there and how can you survive there?"
Biaya hidup yang di Leeds cukup murah dibandingkan dengan kota-kota besar lain seperti London, Oxford atau Cambridge. Biaya akomodasi sekitar 300-400 untuk flat dan sekitar 400-500 untuk rumah keluarga. Biaya ini umumnya sudah termasuk tagihan listrik, gas, dan internet. Harga akan tergantung pada lokasi juga. Semakin dekat ke Uni, akan semakin mahal biasanya. KAlau akomodasi yang saya tempati sekarang ini biayanya 368 per bulan. Ini bisa dikatakan murah karna jaraknya ke kampus sangat dekat.
Untuk biaya makan, saya bisanya join dengan teman satu flat. Kami biasa belanja bahan makanan setiap minggu dan membuat sistem piket masak. Jadi bisa lebih hemat dan tentunya bisa tetap sesuai lidah juga masakannya. Kami biasanya menghabiskan sekitar 50 per bulan. Jadi bertiga sekitar 150.
Kalau untuk transportasi biasanya saya ke kampus dan ke city center jalan kaki karena dekat. Jadi biaya untuk transportasi bisa di press. Kalau untuk berkeliling Leeds seharian bisa juga dengan membeli tiket “one day pass” seharga 4 per orang atau “family/group ticket” seharga 5 untuk seharian (dengan jumlah group 3-5 orang. Opsi ini tentu lebih hemat kalau jalnnnya rame-rame.
Kalau untuk trip ke luar kota, saya biasanya memesan tiket bus atau kereta dari jauh-jauh hari dan ini harganya juga kan lebih murah.
"How can you get a life? I mean, you could travel to here and there while studying for a postgrad study."
Kuliah disini rata-rata cuma sampai kamis dan kuliah saya biasanya satu modul per hari. Selebihnya bisa dipakai buat reading dan bikin tugas. Kalau untuk perjalanan yg dekat saya biasanya ambil hari weekend dan untuk perjalanan yang agak jauh kemaren saya memakai jatah Christmast break. Perjalanan saya yang benar-benar “jalan-jalan” pun sebenarnya hanya sekali saat Christmast break lalu itu. Selebihnya saya lakukan sebelum studi dimulai (minggu-minggu pertama kedatangan) kemudian trip ke London yang pertama karena harus lapor diri di KBRI dan trip ke London yang kedua untuk menghadiri konferensi. Selebihnya jalan-jalan di dekat rumah, taman dan city center saja
Semoga penjelasan saya menjawab pertanyaan teman-teman ya. Mohon maaf baru bisa menjawab pertanyaannya sekarang. Tulisan ini masih jauh dari kata sempurna namun semoga bermanfaat. Semoga Allah mudahkan ikhtiar teman-teman semua.
Semangat!
Leeds, 28 Feb 2016 (17.26 am) "Di repost ke blog dari Padang, 14 Februari 2018" hehe :)