Hi..
Tulisan ini saya
buat disela-sela deadline revisi yang semakin nyerempet. Deadline revisi dari
bimbingan perdana yang saya jalani jumat sore lalu (setelah tiga kali batal
bimbingan). Sore itu, saya menyanggupi untuk mengembalikan hasil revisi kepada
dosen pembimbing pada selasa mendatang. You know what? Saking exitednya
bimbingan saya sampai lupa bahwa sebenarnya saya hanya punya satu hari teng untuk benar-benar
mengerjakan revisi ini.
Kenapa? Karena
sabtu dan minggu itu weekend, which is putaka jurusan otomatis tutup.. demi apa
pustaka bakal buka pas weekend gini? Pas weekdays aja cuma buka sampe jam 3
sore paling lama, itu pun bukanya kadang udah jam setengah sembilanan.
Mengaharapkan fasilitas 24-hours library benar-benar bagai punguk merindukan
bulan :”) Daaaan saya juga lupa kalau selasa itu tanggal merah :3 artinya ya
pustaka bakal tutup lagi, fix hanya senin satu2nya hari yg bisa diharapkan untuk bisa
benar-benar merombak Bab I dan Bab II ini..
Huuuuaaaa saya
butuh buku :’( saya butuh referensi *gigitsendal*
Sekarang saya
lagi mati gaya banget karena udah gak tau lagi apa yang mau ditulis.. dirumah
gak ada jaringan internet buat cari
bahan, portable wifi saya juga lagi abis pulsanya.. yaudah, nulis-nulis gajelas
aja dulu sampe ntar ada akses buat connect ke internet terus tulisannya di post, hhe..
Saat ini
sebenernya rasa gregetan, penasaran dan cemas sedang bercampur aduk dalam hati
saya. Kenapa tidak, ternyata bidang skripsi yang kerjakan ini lebih banyak
mengacu pada kajian Linguistics khususnya Functional Grammar dan Semantic
Pragmatic. It surprised me a lot, seriously..
FYI, I hate
linguistics.. Istilahnya, Linguistics itu sama kayak matematikanya bahasa.
Menyeramkan.. hampir gak ada satupun mata kuliah linguistics yang benar-benar
saya pahami. Saya jauh lebih tertarik pada aplikasi bahasa daripada
teorinya.. Anak pendidikan juga belajar mata kuliah non-kependidikan juga sih..
saya belajar linguistics dan literatur juga kok, tapi saya gak terlalu suka..
(karena gak suka kali ya jadinya gak ngerti-ngerti, hehe).
Daaaaaann mata
kuliah Functional Grammar ituuuu... adalah mata kuliah pemecah rekor saya dapat
nilai C yang menjadi the one and only yang tersenyum manis di lemabaran nilai
saya, hiiiikkkss.. Lalu Semantic dan Pragmatic? Itu mata kuliah yang di tiap
pertemuannya jantung saya gak bisa berdegup normal karena materinya yang susah
pake bangetttttt.. menurut saya, pembahasannya terlalu teoritis dan teksbook-nya
juga segede gaban, setebal ganjelan mobil mogok.
Dosennya juga tiap pertemuan selalu nunjuk kelompok
buat tampil secara impromptu alias dadakan. I rest my words to describe how
horrible that class was.. Ini aja saya rasa Professor saya itu khilaf ngasi
saya nilai B, hhiii.. saya benar-benar gak nyangka kalo kajian Grammar yg jadi
pilihan saya ujung-ujungnya bakal ngebahas masalah Linguistics :o
And theeeeeeen..
now, I have to deal with that two scarry subjects. Huhuu you know how it feels?
Tapi gak ada pilihan lain.. suka gak suka, the show must go on :”) Yap, saya harus belajar mencintai Linguistics.. Doakan saya
ya, semoga pengerjaan skripsi ini bisa lancar jaya sampai selesai :)
InsyaAllah saya
gak bakalan down atau frustasi kok apalagi sampe harakiri, wkwk.. Support dari
orang-orang tersayang dan temepelan-tempelan awkward mimpi-mimpi saya yang
menempel di dinding kamar saya ini sungguh memotivasi saya agar selalu maju,
agar bisa jump higher and run faster dari yang saya bisa. I do believe that
spirit has no limit. It’s just about how you keep it on and deal with some
obstacles that may come to you. I’ll do my best :’)
Bisya.. bisyaa..
bisyaaaaaa... Semangaaaaattt para skripsi fighter :D
0 komentar:
Posting Komentar